FENOMENA PETIR CATATUMBO DI VENEZUELA
The Lightning Catatumbo (dalam bahasa Spanyol Relámpago del Catatumbo) adalah sebuah fenomena atmosfer di Venezuela. Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela terjadi secara ketat di area yang berlokasi di muara Sungai Catatumbo bermuara ke Danau Maracaibo.
Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela terjadi selama 140-160 malam setahun, 10 jam per hari dan hingga 280 kali per jam. Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela terjadi di sekitar Danau Maracaibo.
Setelah muncul terus menerus selama berabad-abad, petir tidak terlihat selama beberapa bulan antara bulan Januari dan April 2010, tampaknya akibat kekeringan, menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin telah padam permanen.
Petir Catatumbo biasanya terjadi antara koordinat 8 ° 30 'dan 9 º 45' lintang utara dan 71 º dan 73 º W.
Badai petir kemungkinan merupakan hasil dari angin yang bertiup di Danau Maracaibo dan sekitar dataran rawa. Massa udara ini pasti memenuhi punggung gunung Andes, Pegunungan Perijá (3.750 m), dan Mérida's Cordillera. Panas dan kelembaban dikumpulkan di dataran menciptakan muatan listrik sehingga hampir mengakibatkan aktivitas badai terus-menerus.
Petir tersebut cenderung memulai sekitar satu jam setelah senja.
Antara tahun 1966 dan 1970, ilmuwan Andrew Zavrostky dengan bantuan dari Universitas Los Andes membuat tiga ekspedisi yang menyimpulkan bahwa area tersebut akan memiliki beberapa pusat gempa di rawa-rawa dari Taman Nasional Rawa Juan Manuel de Aguas, Claras Aguas Negras dan barat Danau Maracaibo, dan pada tahun 1991 ia menyarankan bahwa Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela terjadi karena pertemuan arus udara dingin dan hangat sekitar kawasan. Penelitian terhadap Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela juga berspekulasi bahwa penyebabnya mungkin juga karena kehadiran uranium di batuan dasar.
Antara tahun 1997 dan 2000 Nelson Falcon melakukan beberapa ekspedisi dan menghasilkan model mikrofisika pertama dari Lightning Catatumbo yang mengidentifikasi metana yang dihasilkan oleh rawa-rawa dan deposit minyak di daerah tersebut sebagai penyebab utama dari fenomena tersebut.
Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela menjadi sangat terkenal itu digambarkan dalam bendera dan lambang negara bagian Zulia, yang berisi Danau Maracaibo, dan disebutkan dalam lagu kebangsaan negara tersebut.
Di banyak tempat munculnya petir dan guntur biasa terjadi pada saat mendung atau hujan, dan hampir tidak pernah ditemui munculnya petir pada hari cerah. Tetapi yang satu ini berbeda. Di suatu tempat di Venezuela terdapat fenomena alam yang sangat aneh dan telah sangat lama ada. Petir muncul bersahutan setiap saat tanpa ada sebab, bahkan pada hari cerah sekalipun. Begitu tingginya frekuensi petir menyambar sehingga keadaan itu dianggap sebagai badai petir yang terlama di dunia.
Fenomena yang disebut Petir Catatumbo (The Lightning of Catatumbo) itu diperkirakan telah menyambar lebih dari 1.000.000 kali setiap tahun. Anehnya lagi posisi munculnya tidak pernah berubah. Petir Catatumbo tersebut mampu menghasilkan arus sebesar 400.000 ampere, dan dapat dilihat hingga jarak 400 kilometer. Sebagai akibatnya, fenomena ini merupakan salah satu produsen ozon terbesar di dunia. Lantas apa gak berisik ya? Biasanya lompatan kilat kan disusul gemuruh guntur? Untungnya lompatan petir terjadi dari awan ke awan, dan hanya sangat jarang mencapai tanah, sehingga tidak terlalu menimbulkan suara guntur yang menggelegar.
Mungkin Anda bertanya, bagaimana itu bisa terjadi? Ceritanya begini. Catatumbo adalah nama sebuah sungai di Venezuela. Sungai ini bermuara di Danau Maracaibo. Aliran sungai Catatumbo ke danau tersebut melewati rawa-rawa yang sangat besar yang banyak mengandung bahan-bahan organik yang membusuk. Sebagai hasil proses pembusukan tersebut terbentuklah ‘awan gas’ besar yang terionisasi (kebanyakan gas metana, khas gas rawa). Awan gas ini terbawa naik ke atmosfer, dan ketika bertabrakan dengan angin kencang yang datang dari pegunungan Andes awan tersebut terangkat naik lebih tinggi lagi hingga mencapai sekitar sepuluh kilometer. Selanjutnya proses yang terjadi mirip dengan gejala munculnya petir saat mendung seperti yang kita pelajari waktu SMP: karena begitu banyaknya awan gas yang terionisasi, pada titik tertentu secara kumulatif timbul perbedaan potensial yang amat tinggi, dan terjadilah lompatan petir yang saling menyambar di awan.
Pada bulan Januari sampai April 2010 fenomena petir tersebut sempat berhenti total. Banyak yang mengira bahwa fenomena tersebut telah menghilang. Belakangan diketahui ternyata pada waktu itu terjadi kekeringan di wilayah tersebut sehingga proses pembusukan di rawa berkurang drastis. Ketika kekeringan berakhir, maka fenomena petir tersebut muncul kembali hingga sekarang.
Ada sedikit cerita jaman dulu yang menarik mengenai petir Catatumbo tersebut. Konon menurut sejarah Venezuela, pada tahun 1595 Sir Francis Drake berencana menyerang kota Maracaibo untuk menguasainya. Dia merencanakan penyerangan saat malam hari agar tidak terlihat. Malangnya, atas bantuan petir yang selalu menyambar tadi para prajurit penjaga kota mampu melihat kedatangan pasukan musuh sehingga pasukan Francis Drake bisa dipukul mundur. Cerita ini kemudian dikisahkan dalam puisi ‘La Dragontea’ yang ditulis Lope de Vega pada tahun 1597.
Begitu terkenalnya Petir Catatumbo di Venezuela ini hingga digambarkan dalam bendera dan lambang negara bagian Zulia dimana Danau Maraciabo terdapat, bahkan juga disebutkan dalam lagu kebangsaannya.
Fenomena yang disebut Petir Catatumbo (The Lightning of Catatumbo) itu diperkirakan telah menyambar lebih dari 1.000.000 kali setiap tahun. Anehnya lagi posisi munculnya tidak pernah berubah. Petir Catatumbo tersebut mampu menghasilkan arus sebesar 400.000 ampere, dan dapat dilihat hingga jarak 400 kilometer. Sebagai akibatnya, fenomena ini merupakan salah satu produsen ozon terbesar di dunia. Lantas apa gak berisik ya? Biasanya lompatan kilat kan disusul gemuruh guntur? Untungnya lompatan petir terjadi dari awan ke awan, dan hanya sangat jarang mencapai tanah, sehingga tidak terlalu menimbulkan suara guntur yang menggelegar.
Mungkin Anda bertanya, bagaimana itu bisa terjadi? Ceritanya begini. Catatumbo adalah nama sebuah sungai di Venezuela. Sungai ini bermuara di Danau Maracaibo. Aliran sungai Catatumbo ke danau tersebut melewati rawa-rawa yang sangat besar yang banyak mengandung bahan-bahan organik yang membusuk. Sebagai hasil proses pembusukan tersebut terbentuklah ‘awan gas’ besar yang terionisasi (kebanyakan gas metana, khas gas rawa). Awan gas ini terbawa naik ke atmosfer, dan ketika bertabrakan dengan angin kencang yang datang dari pegunungan Andes awan tersebut terangkat naik lebih tinggi lagi hingga mencapai sekitar sepuluh kilometer. Selanjutnya proses yang terjadi mirip dengan gejala munculnya petir saat mendung seperti yang kita pelajari waktu SMP: karena begitu banyaknya awan gas yang terionisasi, pada titik tertentu secara kumulatif timbul perbedaan potensial yang amat tinggi, dan terjadilah lompatan petir yang saling menyambar di awan.
Pada bulan Januari sampai April 2010 fenomena petir tersebut sempat berhenti total. Banyak yang mengira bahwa fenomena tersebut telah menghilang. Belakangan diketahui ternyata pada waktu itu terjadi kekeringan di wilayah tersebut sehingga proses pembusukan di rawa berkurang drastis. Ketika kekeringan berakhir, maka fenomena petir tersebut muncul kembali hingga sekarang.
Ada sedikit cerita jaman dulu yang menarik mengenai petir Catatumbo tersebut. Konon menurut sejarah Venezuela, pada tahun 1595 Sir Francis Drake berencana menyerang kota Maracaibo untuk menguasainya. Dia merencanakan penyerangan saat malam hari agar tidak terlihat. Malangnya, atas bantuan petir yang selalu menyambar tadi para prajurit penjaga kota mampu melihat kedatangan pasukan musuh sehingga pasukan Francis Drake bisa dipukul mundur. Cerita ini kemudian dikisahkan dalam puisi ‘La Dragontea’ yang ditulis Lope de Vega pada tahun 1597.
Begitu terkenalnya Petir Catatumbo di Venezuela ini hingga digambarkan dalam bendera dan lambang negara bagian Zulia dimana Danau Maraciabo terdapat, bahkan juga disebutkan dalam lagu kebangsaannya.
Sumber:
Fenomena petir abadi Catatumbo | Berita Milik Kita
bloggyenarie.blogspot.com/.../fenomena-petir-abadi-catatumbo.htmlBlog Misteri John Titor: Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela
ensiklopediadi.blogspot.com/.../fenomena-petir-catatumbo-di-venezu...
Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela terjadi selama 140-160 malam setahun, 10 jam per hari dan hingga 280 kali per jam. Fenomena Petir Catatumbo di Venezuela terjadi di sekitar Danau Maracaibo. bagaimana dengan pendduduk yang ada di sana, apakah tidak takut tersambar petir??
BalasHapusIlustrasi terjadinya Catatumbo Lightning :
BalasHapus1. Angin Karibia yang hangat dan lembab bertemu udara dingin Pegunungan Andes. Ini bisa menciptakan badai guntur.
2. Metana menguap dari lapisan minyak di Danau Maracaibo dan dari materi rawa yang membusuk. Gas itu lalu dibawa angin ke awan.
3. Arus udara di dalam awan menyebarkan metana secara merata. Tetapi gas tersebut tetap terkonsentrasi di area-area tertentu.
4. Dalam kondisi normal, udara di awan merupakan penyekat yang membuat aktivitas listrik menurun. Metana membuat listrik itu melemah. Petir pun terjadi.
Mungkin kita pernah mendengar istilah bisa karena terbiasa. Mungkin karena penduduk disana sudah terbiasa dengan fenomena petir ini, hidup mereka jadi seperti layaknya penduduk biasa. Gitu menurutku Mil...hehehe
BalasHapusartikelnya sangat menarik.....yang saya tanyakan bagaimana kehidupan mereka disana..terganggukah atau bagaimana,,,adakah kerugian akibat fenomene ini???
BalasHapus@Findri : makasih tambahannya
BalasHapus@Imru : Menurut atikel yang saya baca, Fenomena ini sudah berlangsung berabad-abad di Venezuela. Karena sudah terbiasa, mereka jadi tidak merasa terganggu. Malah pada saat petir itu sempat menghilang pada tahun 2010, mereka resah karena fenomena ini dapat dimanfaatkan untuk nafigasi.